sudikah kau kembali?

aku pikir aku mampu menyayangimu tanpa mengharapkan imbalan.
aku salah. ternyata itu hanya pikiranku belaka.
kenyataannya, aku sangat sangat ingin kau membalas perasaanku. juga menyayangiku.
egois memang. si serakah yang tak tahu malu.

pedih rasanya melihatmu bisa melangkah maju tanpaku, sedang aku patah kaki. masih membisu. rasa sayangku yang telanjur dalam padamu semakin hari semakin membuat hatiku tercekik. usahaku yang lama-lama tak ingin lagi kaulihat pun membuat nyaliku semakin ciut.

harus aku ke manakan perasaan ini? 
kupertahankan atau dilepaskan saja? 
mengikhlaskanmu sama sulitnya dengan usahaku untuk membuatmu kembali di sampingku.
pun aku belum punya cukup keberanian untuk mempersilakan orang lain masuk ke dalam hatiku lagi.

benarkah sudah tidak ada aku lagi di dalam hatimu?
sedalam itukah aku melukai perasaanmu?
sudikah kau berbaik hati memberiku kesempatan satu kali lagi?
banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mungkin tidak akan pernah sampai kepadamu. karena aku terlalu pengecut untuk menyampaikannya.

harus aku apakan rindu ini?
penyesalan ini benar-benar menyiksaku.
sampai kapan ini berjalan aku sungguh tidak tahu.
akan berakhir seperti apa perasaan ini juga aku benar-benar tidak tahu.
yang aku tahu hanya, aku masih menyayangimu hari ini.
mungkin esok dan hari-hari berikutnya juga begitu.
meski aku juga tahu aku sudah terlambat untuk mengatakannya.
dan aku juga tahu,
hatimu sudah bukan punyaku.

Komentar

Postingan Populer