jam 12, malam ini

mengapa kau tak bisa singgah sedikit lebih lama?
bara dari api unggun yang kubuat masih menyala.
apakah kurang hangatnya?
tak kukira kau sudah mempersiapkan tiket keberangkatanmu jauh-jauh hari.
tak terpikir juga olehku kalau keberangkatanmu akan secepat ini.
kau tergesa.
kau lupa kalau setengahku kaubawa,
kau lupa kalau setengahmu tertinggal di sini,
kau yang sedikit bicara, sedang aku tak sempat bicara banyak denganmu.

aku tak tahu kereta mana yang kautumpangi.
setiap pukul 4 pagi aku berdiri menunggu di ujung peron,
di saku jaketku kukantongi segelas rindu dan kata-kata yang belum sempat terucap kepadamu kala itu.
kereta datang,
penumpang turun silih berganti, tetapi tak kunjung kutemukan kau.
terlintas di pikiranku untuk menyusulmu,
namun, aku tak mengetahui rumah mana yang kautuju.

yang perlu kau ketahui, aku takkan pernah berhenti mendoakan keselamatanmu.
seluruh kesalahanku, tidak perlu kau maafkan.
aku mengerti itu mustahil.
aku tahu kau muak.
jadi, biar aku yang menanggung laranya.

petang ini kuberdoa agar kita selalu baik-baik saja meski tak berdua.
jika nanti bertemu di planet selanjutnya, kuharap kau masih sudi membalas senyumku.

mungkin memang tidak di sini,
mungkin memang bukan di bumi.

jam 12 malam ini, kubiarkan kaupergi--

Komentar

Postingan Populer